Burung Tempua yang lebih di kenal dengan burung Manyar dalam bahasa jawa atau burung cak raya (loceus artigula), punya sarang yang indah sehingga orang yang melihat sudah tentu ingin memetiknya...
Berawal dari cerita diatas, saya teringat kenangan di waktu kecil ketika berlari-lari di pematang sawah sambil berburu burung dengan senapan angin bersama teman-teman sekambar (sekampung-baru maksudnya...).
Wah, untaian sarang burung yang begitu indah tergantung nun jauh di atas pohon yang tak mungkin diraih. Memang, sarang burung ini berada jauh di pucuk-pucuk pohon sehingga hampir tak mungkin diambil.
Sebagian teman memanjat pohon untuk mengambil sarang burung itu, karena selain indah, kami juga ingin tahu seperti apa sarang itu dari dekat.. Sampai satu ketika seorang teman berteriak dengan senangnya karena ia melihat sarang burung yang menggantung rendah di ranting pohon, kira-kira hanya satu setengah meter saja..!!!
Kami bergegas memetik sarang yang didamba-dambakan itu. Tetapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sarang nan indah berisi petaka..!! sarang itu penuh dengan lebah yang menyerang kami semua, sehingga semua puntang-panting meninggalkan sarang yang mempesona itu.
Sepulang dari tempat tadi, saya ceritakan pengalaman tadi kepada Almarhum kakek. Setelah mendengarkan cerita beliau, baru saya tahu ada pepatah yang mengatakan "Kalau tidak ada berada, tidak tempua bersarang rendah". Kakek berujar jangan sekali-kali dekati sarang tempua (manyar) yang rendah, karena kalau tidak berisi Lebah, mungkin ia berisi Ular..!!
Di sisi lain, ketika duduk di bangku SMP, saya baru memahami arti tersirat dari filsafat sarang burung tempua ini: "tentu ada sebab-sebab yang tersembunyi, maka terjadi sesuatu hal".
Jadi Brandanese, tentulah ada maksud-maksud tertentu jika orang melakukan hal-hal yang tak lazim dikerjakan.
tapi kate wak ongahku sape saje yang bise buke tu sarang die akan mendapat jarum emas,tak pecaye cobe lagi lah cari sanrang burong mayagh tu..
BalasHapuskesimpulan : curiga aja bawaan tu body
BalasHapusBukan curiga, yang tepatnya waspada...
BalasHapus